Hidup di Melbourne itu berbeda dengan London


Photo by Luke Miller: https://www.pexels.com/photo/illuminated-nyc-downtown-and-brooklyn-bridge-24589146/


Yups, Melbourne dan London bisa dikategorikan sebagai kota yang sama sama besar dan kota metropolitan di negara maju. Namun, Melbourne menjadi melting pot yang lebih damai dan rapi, terlepas dari tingginya biaya hidup di kota ini. Melbourne juga bukan kota tujuan turis dari seluruh dunia, menjadi kan kota ini touristy area yet, peace for the settlers who choose to live for good disini. 


First thing first, hidup disini menunjukkan bahwa tidak propernya akomodasiku di London. Heater yang tidak berfungsi baik, air panas yang sering mati ft lantai berdecit yang sudah mengelupas, dengan harga dua kali lipat biaya akomodasi di Melbourne memang tidak layak. Jika aku punya uang untuk menyekolahkan orang lain nanti dengan biaya sendiri, pasti tidak akan kupilih London. Melbourne memiliki kualitas jauh lebih baik dengan biaya yang tidak semahal London. 


Yang kedua, London memang memiliki public transportation yang lebih baik. Mungkin UK lebih tepatnya. UK memiliki system terintegrasi dari kereta hingga bus pedesaan yang bisa mengantarkanku ke spot wisata terpelosok seperti pendakian bukit di Peak District. Ketika hidup disini, aku merasa berwisata bukanlah hal yang sulit dan semua tempat bisa kita kunjungi dengan mudah. Berbeda dengan Melbourne yang membutuhkan mobil atau transportasi pribadi untuk menuju ke tempat tempat turis yang bagus. Namun hidup diluar negeri sama untuk sekolah bukan?


Ketiga, kualitas sekolahnya. Terlepas dari peringkat sekolahnya yang hamper sama, Melbourne memberikan kenyamanan dalam belajar dengan akses perpustakaan yang lebih inklusif tanpa Batasan siapapun untuk belajar. Banyak peluang untuk ras Asia, salah satunya Indonesia untuk memiliki kesempatan belajar dan berkembang yang sama. Selain itu, saat ini kupikir2 buat sekolah dengan peringkat yang hampir sama juga tidak ada bedanya, kecuali untuk top school yang memang sangat sulit ditempuh seperti oxford, Harvard, dan MIT, misalnya. 


Saat ini, aku merasa bahwa dengan belajar secara teori dan belajar secara praktek dalam bekerja adalah jalan Utama untuk menuju kebebasan. Selain kebebasan finansial, juga kebebasa dalam memilih hidup. Menjadi orang yang paham dan memberikan pilihan pemecahan masalah adalah tujuan hidupku saaat ini. Oleh karena itu, sekolah dari mana saja, yang diperdalam dengan pengalaman praktek yang Panjang adalah jalan menuju tujuan hidup itu. Jadi sekolah dimana saja, asalkan masih masuk ke peringkat Utama dunia, adalah hal yang baik. 


Keempat, makanan. Menurutku jika dibandingkan engan ratio UMR dan Harga bahan pokok, London jauuuh lebih murah daripada Melbourne. Aku dan Agung bisa menghabiskan biaya yang sama untuk groceries namun aku memiliki living allowance yang lebih tinggi. Namun berbeda dengan dining out yang memang lebih murah di Melbourne. Selain itu, pasokan makanan asia disini jauh lebih banyak, menunjukkah lebih nyamannya hidup di Melbourne bagi orang asia. 


Kelima, dan terakhir, adalah jaraknya dari Indonesia. Melbourne dapat ditempuh dengan 5-6 jam pesawat, sedangkan London ditempuh dua kali lipat lebih lama (yang juga berarti dua kali lipat lebih mahal). Mahalnya hidup di London memang bukan untuk warga biasa di Indonesia, even untuk orang berkecukupan (atau kaya) pun menurutku hidup disana sangat tidak worth the price. 



Komentar