Satu bulan terakhirku


Photo by Ricardo Oliveira: https://www.pexels.com/photo/a-view-of-boats-on-the-water-and-a-building-27219299/



Dulu aku merasa mencari teman rasanya nggak sesusah ini deh waktu S1. Rasanya ada atleast satu yang bertahan jadi temen yang bisa aku ajak ngobrol macem macem, dalem dan kebingungan hidup. Ada fasenya aku menyalahkan orang lain, menyalahkan diriku sendiri, tapi mungkin hari ini aku sadar, bukan salah siapa siapa. Hanya koneksi dan energinya aja berbeda. 

Dulu aku merasa setiap hari yang kujalani selain sekolah menyenangkan sekali. Tapi belakangan aku rasa, yang paling menyenangkan adalah bagian sekolah dan belajarnya. Aku pernah bahagia dengan orang lain, dengan dopamine yang banyak, tapi memang itu bertahan sementara. Energi yang dipaksakan itu tidak berhasil. Trik trik lama itu tidak bertahan lama. 

Selagi ada waktu di London, mungkin aku perlu belajar mengelola emosi. Tidak hanya pengetahuan dan pola pikir yang dilatih, tapi juga emosi yang meluap tiap kali aku merasa sedih. Sedih yang diawali dengan kebingungan aktifitas apa yang aku akan lakukan hari ini. Nggak papa, tiap kali melintas pikiran sedih, aku ingat bahwa sebenarnya pekerjaan membuat disertasi butuh energi yang banyak sekali. 

Akan kuberikan energiku kesana. 

Satu lagi soal sebulan terakhir di London, aku rasa memang ini sudah saatnya ilmu yang aku punya diimplementasikan. Rasanya semua pengalaman, pengetahuan dan segala kebahagiaan sudah cukup disini. Menyelam melihat dunia yang jauh memang terasa sangat menyenangkan. Tapi ada saatnya, ketika setiap hubungan itu hilang, aku jadi paham mana yang perlu aku usahakan sepenuhnya. Tidak perlu banyak memang, kita cuma perlu hal hal kecil yang terus bertumbuh dan bertahan. 

Rasa senang terhadap ilmu itu aku dapatkan disini. Membaca report dan jurnal walaupun membuat pusing, tapi menambah pengetahuan ku yang sangat sedikit ini. Suatu saat nanti izinkan aku berkontribusi untuk ilmu ini yaAllah. Suatu hari nanti izinkan aku berbagi hasil penelitianku. 

Setiap kali merasa sedih dan bingung, aku tahu harus menahan emosi 5 detik. Jalan jalan dan membeli makanan enak tentu sangat membantu. Selain itu, menemukan hal baru seperti stasiun baru, tempat baru, juga menyenangkan. Aku suka discovery dan berpetualang! Suatu hari nanti semoga Allah izinkan aku berpetualang dengan sahabat sejatiku, yaitu suamiku. 

Mungkin perjalanan S2 ku ini tidak seindah banyak yg aku ekspektasikan diawal. Namun demikian, aku teringat doaku dulu bahwa aku memanng ingin menyesap ilmu sebanyak banyak nya dan Alhamdulillah keinginan itu terus ada dan terjaga. Semoga Allah selalu mudahkan pada sisa perjalananku ini di London. Amiinn 


Komentar