Photo by Hatice: https://www.pexels.com/photo/digital-cameras-and-clapboard-27219316/
22/07/24 10.19
Saat ini, entah kenapa aku lagi nggak pengen buka instagram. Aku udah puasa satu minggu ini dan pas ngebuka kayak nggak suka aja banyak ancaman? Alhamdulillah nggak banyak postingan yang aku lihat, cuma beberapa di awal. Tapi rasanya kayak enak krn melepas rasa curious terhadap banyak orang dan just let go of their achievements.
Aku jadi lebih aware sama perasaat diri sendiri yang mungkin banyak aku lupakan. Aku aware tentang apa yang bisa aku lakukan. Aku jadi paham bahwa aku bisa melakukan apapun yang aku mau, dengan diriku, dengan resource yang aku punya.
Terlepas dari skill yang sedang aku bentuk (yes tetep aja aku pengen jadi pinter dan memiliki skill yang bagus), aku merasa senang dan lega? knowing that I am matters for myself. Sadar bahwa aku sayang sama diriku sendiri. Sadar bahwa I should spent time, money and care for myself.
Realita di sosial media kadang nggak sesuai sama yang kejadiannya. Kadang juga kita setakut itu untuk melakukan sesuatu. Dibayanganku, menjadi sendiri dan menghadapi segalanya itu menakutkan. Aku kadang nggak ngerasa kuat buat menghadapi semuanya. Kayak ngerasaa diriku salaaaaah terus wkwkkw. Tapi sebenernya dunia juga bisa seramah itu. dari 6 hari perjalananku kemarin ke pisa, florence, vanice, padova, rome dan vatikan, aku benar benar menemui banyak orang baik. Ada juga yang bikin kesel but let's say it is a part of life.
Di Naples, kota terakhir tempatku trip ini, mungkin tidak seindah kota kota lain. Banyak perasaan campur aduk yang aku rasakan, tapi selagi aku belum dirumah, aku hari kuat dan logis berpikir. Aku memang kesampingkan perasaan takut itu lyke just go on with life.
Ternyata menjadi berani juga menyenangkan. Menjadi berani juga berarti bahwa aku bisa. Ketakutan itu cuma dipikiranku. Banyak sekali pikiran negatif dan overthinking yang sebenernya nggak kejadian juga.
Saffanaaa kamu bisaaa
Komentar
Posting Komentar