Manusia oh manusia. Mungkin serunya bertemu dan berteman dengan ikatan yang tulus itu terjadi ketika aku kuliah S1. Saat dimana rasanya nuansa sore bertemu dengan semburat matahari terasa hangat dengan beberapa perbincangan dengan makanan seadanya. Atau dengan gurauan hingga malam rapat dibawah tangga. Lucunya..
Dikelas rasanya aku jarang sekali 'belajar' sebetulmya banyak hal yang bisa aku dapat dan tanyakan. Sayangnya pada saat itu aku tidak sadar bahwa masa depan membutuhkan bacaanku kala itu. Semua hal begitu blurry hingga aku hanya ingin bersenang senang saja.
Aku juga bertemu sahabat sahabat serta teman baikku. Yang sering tidak sengaja sekelas, yang sering tidak sengaja bertemu di kantin perpus dan lapangan. Berangkat hanya berjarak 5 menit dari kelas dimulai bersama sobat kosku yang biasanya bangun 15 menit sebelum jam seharusnya kita masuk kelas.
Lucu sekali, kita suka makan bersama diwarung ibukos. Kita suka sekali jalan jalan di margonda. Kita juga punya cita cita punya pacar dan pacaran di perpusat. Saat itu, segala petualangan begitu menyenangkan. Bertemu manusia rasanya menjadi taktik untuk mendapat cerita dan energi baru.
Saat 25 tahun ini, ketika Allah memberiku kesempatan untuk sekolah lagi. Segalanya memang berbeda. Aku bukan di Depok. Bukan di Jalan Margonda. Aku di Tower Hamlets. London bridge. Jalanan Waterloo dan nama nama asing yang sebelumnya belum pernah terdengar. Tidak ada lagi cita cita untuk pacaran di perpusat dan tidak ada lagi kebetulan bertemu diperpusat.
Segalanya terasa serba sepi
dengan isi kepala yang lebih gaduh
Waduh?
Komentar
Posting Komentar