Not Too Little, Not Too Much, Swedish said "Lagom"!

Hi! Belakangan berkata mengenai keseimbangan dan balance menjadi suatu bumbu diskusi karena seolah olah tidak pernah ada yang seharusnya terlalu banyak dan terlalu sedikit. Keseimbangan sendiri terkadang tidak juga berarti cukup. Masyarakat swedia memiliki istilah yang cukup menarik "lagom"!

Banyak hal dijelaskan mengenai keseimbangan masyarakat Swedia ini. Namun, beberapa hal saja yang akan saya ceritakan disini, soal makanan, bermain sosial dan bekerja. Ohiya cerita ini bersumber dari Buku "Lagom" yang diterbitkan ulang oleh renebook tahun 2017 dan ditulis oleh Lola A Kerstrom. 

1. Makanan dalam bekerja 


Photo by Julian Jagtenberg from Pexels

Hal menarik yang saya temukan adalah mengenai Sarapan. Sarapan haruslah menyenangkaan. Sarapan menjadi kunci utama melepas ketegangan di pagi hari. Jika sarapan kita menyenangkan (tidak terburu buru, makanan cukup untuk mengisi energi, dan dilakukan bersama orang terkasih), menjadi kunci suatu hari akan berjalan baik. 

Dalam keseharian bekerja, masyarakat Swedia memiliki tradisi fika. Tradisi fika di swedia adalah seperti coffe break bersama teman dan kolega, seperti minum teh di sore hari bagi masyarakat inggris. Masyarakat Swedia biasanya melakukan istirahat beberapa kali (hingga 3x sehari) untuk melakukan tradisi fika dan menjernihkan pikiran sebelum kembali bekerja. Mereka biasanya bersosialisasi dengan teman, orang tercinta  dan kolega sambil menikmati kopi dan kue manis atau roti cardamom. 

Mirip dengan tradisi fika, masyarakatswedia biasanya menggunakan momen makan siang untuk melepas penat ditengah hari. Mereka tidak makan sendiri di meja kerja dan memaksakan perut lapar dalam bekerja. Namun demikian, makan siang adalah hal penting sebelum kembali bekerja

2. Bermain dan Bersosialisasi 


Photo by ELEVATE from Pexels

Lagom, diluar individual selalu mendambakan konteks dan organisasi. Lagom dalam kontek bersosialisasi dan bermain muncul dalam kerja tim. Pada proses bersosialisasi di Swedia, orang dalam kelompok sosial memiliki loyalitas dan solidaritas yang tinggi. Selain lagom, sifat Jante, yang berarti seseorang tidak lebih baik daripada yang lain, membuat kehidupan sosial di Swedia tidak dipenuhi rasa sombong oleh anggota kelompoknya. Masyarakat Swedia juga cenderung memiliki kerja tim yang baik, sehingga dalam bersosialisasi pun mereka sudah memiliki peran masing masing dan kepercayaan yang kuat sehingga tidak akan merusak kepercayaan yang diberikan orang lain kepadanya. 

Dalam Lagom, perbuatan jauh lebih berpengaruh dibandingkan perkataan. Sejak kecil, anak anak Swedia tidak diajarkan untuk bersaing, namun berpartisipasi. Oleh karena itu, pemenang jarang diapresiasi dengan baik karena lagom menjunjung tinggi keadilan dalam suatu organisasi. Mereka lebih sering menunjukan kualitas daripada menunjukan kehebatan diri sendiri, termasuk dalam bersosialisasi. 

Lagom juga berarti kemandirian dari dalam diri sendiri. Masyarakat swedia terbiasa untuk melaksanakan dan membantu diri sendiri sebelum meminta tolong orang lain. Hal ini berkaitan dengan erat dengan kebiasaan mereka yang sangat menghargai ruang privat dan tidak ingin menganggu orang lain. 

Dalam hal waktu, masyarakat swedia sangat menghargai ketepatan waktu dalam suatau pertemuan. Sama seperti konsep menghargai ruang privat dan tidak mengganggu orang lain, hadir tepat waktu akan membawa manfaat baik dalam hal kepercayaan dan menghargai orang lain.

3. Bekerja dan Bisnis 

Photo by Athena from Pexels

Bicara mengenai perencanaan, masyarakat swedia yang bekerja terbiasa dengan perencanaan yang lama dan mendetail. Hal ini dikarenakan Lagom berada pada prinsip mereka yang ingin membuang kegiatan kegiatan yang tidak penting dan membuang waktu. Oleh karena itu, dibanding memiliki perencanan seadanya namun memiliki banyak kegiatan tidak penting, mereka memilih untuk memiliki waktu yang lama dalam persiapan.

Hal menarik lainya muncul dalam pengambilan keputusan. Masyarakat Swedia terbiasa untuk melakukan diskusi untuk mendapatkan hasil keputusan bersama dibanding keputusan mutlak dari 1 orang. Manager di Swedia terbiasa untuk memberikan keyakinan dalam tim mengenai arah dan target yang akan dicapai melalui diplomasi, bukan memberikan perintah  

Lagom juga mengajarkan mengenai sisi pragmatis dibandingkan sisi sentimentalitas dalam urusan negosiasi. Oleh karena itu, masyarakat swedia terbiasa bernegosiasi langsung ke permasalahan dalam pekerjaan. Jika gagal, kepercayaan tim dalam rekan kerja akan menurun karena tidak sesuai dengan prinsip keselarasan dan peran seseorang dalam tim. 

Melalui perencanaan yang baik, Masyarakat Swedia akan mudah mengatakan tidak pada pekerjaan diluar kesepakatan di awal. Kondisi dan situasi dalam bekerja yang kasual namun damai, dengan memberikan waktu fika untuk mengusir ketegangan yang ada di tempat kerja. Dalam menghindari konflik, orang swedia terbiasa untuk menunjukan kualitas. Kualitas itulah yang akan menjual seseorang dalam pekerjaan. Lagom juga juga mengecam persaingan individu karena dianggap sebagai hal yang membuang buang waktu. Lagom tidak bisa diukur dengan hal yang sama antar individu. Lagom mengukur ekuilibrium dan mengaktifkan kekuatan serta kompetensi individidu. 

Menganai umpan balik, sama seperti dalam sosialisasi, pujian jarang diberikan. oleh karena itu, baik sebagai manager untuk mulai memberikan apresiasi karena hal itu dibutuhkan untuk membuat suasana bekerja yang baik. 

Masyarakat Swedia sangat menghargai batasan pribadi, mereka akan berkumpul setelah bekerja. Namun akan menolak ajakan makan malam berdua dan kegiatan lain yang akan menganggu ruang privat mereka 

Dalam konteks 3 hal diatas, yaitu makanan, bersosialisasi dan bekerja, masyarakat Swedia menunjukan beberapa prinsip yang bisa diadaptasi untuk mencapai kedamaian diri dalam kehidupan serba instan saat ini. Prinsip lagom Swedia juga tidak berarti hanya keseimbangan, yang definisinya dapat diartikan sebagai kenyamanan individu, etos kerja dan menghargai orang lain. Sebuah prinsip yang bukan hanya diartikan untuk diri sendiri, tetapi juga kerja tim dan orang lain. 


Komentar