Kamu hidup pada doa doa mu terdahulu..
Pada suatu sore, aku melihat langit jingga dengan angin yang berhembus kearahmu. Aku tertegun sejenak, mengingat beberapa doa ku dulu bahwasanya memang ini adalah keinginanku.
Dulu, ketika sekolah, aku menginginkan pergi ke suatu kota yang jauh.. Ibu Kota. Tidak pernah terpikir olehku seberapa sulit untuku bisa bertahan sampai sekarang, menjalin teman, mencari makan dan sekedar bersenang senang. Aku bersyukur sudah melewati hal hal yang sulit itu.
Kini, rasanya ketika aku ingin mengeluh pada hal hal yang sesungguhnya ringan (tapi aku buat buat sulit). aku selalu malu ketika membaca blog ku sendiri, betapa dulu aku berdoa untuk ini. Aku berada pada hidup dimana aku selalu menginginkanya dulu.
Aku pernah ingin bisa setiap hari bisa melihat lampu lampu malam ibukota, dengan langitnya yang kotor sehingga bintang pun tak nampak. Aku ingin bekerja pada bidang penyakit tidak menular dan di rumah sakit. Aku ingin bekerja segera setelah aku dinyatakan lulus kuliah. Dan Alhamdulillah.. Allah mengabulkan skenario skenario kecilku itu.
Pada hal hal yang besar, aku yakin doa orang tua menjadi kekuatan yang besar untuk itu, Segala ketercapaianku merupakan doa Bapak ku setiap malam dan Ibu ku setiap selesai sholat. Ada hal hal baik yang selalu mereka sisipkan dengan tulus, kepadaku, anak sulungnya.
Tidak lupa beberapa teman temanku yang sebegitu baiknya mengingatku, terkadang aku juga tertegun degan penilaian baik mereka terhadapku yang terlalu baik. Aku terkadang merasa begitu baiknya Allah menutupi aib aibku.
Tidak lupa dengan aku, yang masih konsisten untuk menuliskan mimpi mimpinya. Terima kasih, saff. Telah berjuang untuk sekedar meneruskan mimpi yang dulu kamu tanam. Terima kasih karena yakin bahwa kamu bisa, seberapa kamu berpikir itu tidak mungkin dan sulit. Aku beryukur dengan mu..
Komentar
Posting Komentar