Cerita tentang Belajar




Photo by Юлия Чалова from Pexels

Beberapa hari ini rasanya banyak sekali yang harus aku pelajari kembali. Baik secara teknis misalnya mengoperasikan mesin TCM atau secara emosional misalnya mengelola emosi ketika sedang lelah. 

Pernah rasanya sampai kosan badan remuk padahal perjalanan hanya 1 jam menggunakan busway. Pulang pun masih standar jam 4 sehingga yaahh... nggak pepes pepes banget lah. Sampai kosan cuma pengen nonton youtubenya gita wirjawan atau nihonggo mantappu. Selera tontonan ku itu2 aja sambil makan malam. 

Pernah juga rasanya emosi hampir meledak. Padahal hal hal sederhana yang terjadi. Entah itu bahasa yg kurang aku terima, atau umpatan. Padahal, aku tidak terluka apapun. Itu hanya bahasa orang lain dalam berkomunikasi terhadapku. Aku hanya orang yang suka menjaga bahasa terhadap orang lain saja, makanya agak kurang cocok dengan bahasa2 umpatan. 

Hei, rasanya hari hari kemarin sudah kulewati dan kini rasanya jauh lebih baik daripada kondisi itu. Kata temanku, rasa lelah dan mengelola emosi itu wajar sekali karena aku baru beradaptasi. Kuingat ingat dulu kata kataku sendiri menyemangati temanku saat dia sedih. Harusnya bisa ku kembalikan lagi kata kataku itu dulu. 

Mungkin momen seperti ini sudah sering terjadi. Mungkin nanti ada saatnya aku lupa lagi. Namun aku ingin mendokumentasikan ini agar aku tidak lupa bahwa aku harusnya sudah bisa belajar dari beberapa waktu belakangan 

Setelah kupikir memang ini adalah waktu yang tepat untuku memulai kerja di tempat ini. Setelah waktu kemarin aku lebih mengerjakan hal2 statis dan itu itu aja setiap hari. Kini, aku dituntut untuk bisa dinamis dan mengeksplor komponen komponen baru untuk bisa ditingkatkan. Pernah rasanya lelah karena aku hanya memikirkan banyak hal yg harus aku lakukan dan pelajari. Tapi kini, entah kenapa rasanya menyenangkan ketika melakukan sesuatu yg diluar zona nyaman. 

Sebetulnya setelah semua yang kurasakan, semua juga butuh konsistensi. Konsistensi dalam belajar dan mengelola emosi kembali. Ada saatnya mungkin nanti lelah lagi, tapi harus kuinget motivasiku kembali bekerja disini. Semua rasanya sudah tepat. Ah, Alhamdulillahh

Komentar