Tentang merasa cukup dan kuat




Photo by Amine M'Siouri from Pexels

Tentang bagaimana hari hari kemarin aku tidak merasa cukup dengan diriku sendiri. Merasa begitu lemah sekali perasaanku. Dengan diingatkan saja aku bisa menjadi murung dan merasa seolah olah aku menjadi sangat salah. Dengan begitu banyak tuntutan yang aku semangat pada awalnya, namun gagal pada akhirnya, pribadi ini hanya bisa tunduk pada keinginan orang lain. 

Hal hal itu yang membuatku mengadu, pada orang orang yang aku percaya. Memang menyenangakan bercerita. Tapi sayangnya, tidak semua orang selalu sama waktunya. 

Semua itu membuatku terkadang kembali murung. Ada apa dengan mereka, apa salahku. Kira kira apakah aku terlalu banyak menggerutu. Apakah tindakan ku benar benar salah sehingga mereka patut untuk bicara seperti itu. Lambat laun, aku merasa bahwa memang tidak semuanya hal yang membuatmu murung harus diceritakan. 

Bukan, bukan untuk menjadi tertutup pada semua orang. Tapi pada beberapa sikap, akan lebih baik jika seseorang itu mampu manangani perasaan dan emosinya masing masing. Pada beberapa jeda, istirahat itu akan membuat aku menjadi lebih berenergi lagi. Mungkin juga dengan hobi. 

Cukup, dengan apa yang aku lakukan dan rasakan. Melalui diriku sendiri, aku harus bisa bangun dengan kondisi yang ada. Tanpa butuh waktu yang cepat, mari pelan pelan. Belajar untuk bisa mengelola apapun perasaan mu itu. Tidak ada yang salah. Manusia juga punya waktu belajarnya masing2. Karena pada akhirnya aku hanya punya diriku saja. 

Saffana, menjadi kuat itu perlu. Menjadi cukup adalah keharusan. Tapi, kamu juga harus tahu kondisi tubuhmu sendiri. Kamu akan selalu punya aku. 

Berilah kehangatan sebagaimana kamu memberikan kehangatan pada orang yang kamu cintai. Berilah waktu kepada dirimu sendiri seperti kamu membagikan waktu kepada orang lain. 

Semoga senantiasa cukup dan kuat. 

Komentar