Bukan, mereka menyebutnya dewasa. Dewasa yang membosankan. Niat yang dulu hanya untuk mendapat uang saja, hidup bahagia dan bekerja, seolah berubah. Prosesnya ternyata tidak sedemikian mudah dan keikhlasan juga sulit didapatkan. Pada waktu sedemikian kalutnya, manusia sering berganti arah dan stir untuk mendapat hidup yang katanya mereka suka.
Pada beberapa waktu, konteks dewasa juga berarti menerima segalanya. Tujuan dan rencana ynag berubah dari awal. Beberapa emosi merah jambu yang terasa konyol dan memabukan, berganti dengan cita cita yang lebih mulia. Menerima bahwa hidup bukan sekedar mengejar tertawa dari lelucon tv saja. Menjadi yang bermanfaat katanya, atau dimanfaatkan dengan senang hati.
Manusia dengan segala kerendahan hatinya. Manusia dengan segala ambisinya untuk terlihat pada ciptaan ciptaanNya yang lain. Menjadi yang pertama dan luar biasa. Menjalani hidup yang dicita citakan semaunya. Standar standar hidup yang berubah dari apa apa yang ditetapkan bahagia pada zaman dulu kala.
Semua memang tidak akan sama. Usiamu yang juga semakin bertambah. Oh Tuhan, sedemikian bingungnya manusia. Sampai mereka melupakan Engkau dalam berbicara dan bermakna bersama. Manusia terkadang begitu keras kepalanya untuk menerima mana yang baik untuk mereka.
Dan kini, kebingungan itu berubah dengan kata kata "Jalani saja".
Komentar
Posting Komentar