Photo by Michal Pechardo on Unsplash
'Hmm entahlah, mungkin sebuah kue coklat di ulang tahun?'
'Hahaha, pasti kamu ingin mendapat kue coklat bukan?'
'Ah tidak, bukan begitu, yaah tapi ingin juga sih.'
'Ah tidak, bukan begitu, yaah tapi ingin juga sih.'
Kesiur angin meredam pembicaraan mereka. Sekarang mereka fokus pada pemandangan senja didepan. Klise memang. Suara angin dan ombak menyatu dengan fenomena senja setiap sore menjelang malam. Fenomena indah yang sering terlewat oleh manusia manusia sibuk zaman sekarang.
'Menurutku yang paling menyenangkan dalam hidup adalah ketika hidup memberi banyak kejutan.
Dalam riuh hidupku, semuanya kadang kadang tidak sesuai rencana. Buku buku self improvement itu juga tidak bisa 100% dipercaya. Hidup kadang membawaku ke suasana yang tidak aku mengerti'
'Misalnya?'
'Misalnya tentang bagaimana aku berusaha dan hasilnya terkadang tidak sama. Rencana rencanaku yang lagi lagi gagal. Semua tuntutan yang mereka arahkan padaku... juga membuat semua rencanaku berubah'
'Kalau begitu, ini lah yang kamu sukai dalam hidup bukan? rencana mu yang berubah itu?'
'Benar, karena mau tidak mau aku harus menganggapnaya menjadi fase termenyenangkan. Karena aku tau, jika aku tidak menganggapnya demikian, aku akan jatuh sakit. hahaha'
'Dan mungkin kamu juga perlu mengingat bukan hanya tentang kau yang tidak sakit karena rasa syukurmu. Tapi kamu lebih dari itu. Kamu terbang dan melesat atas berbagai perubahan'
'Ohiya? benarkah?'
'Ah kamu memang berat untukk percaya bahwa perubahanmu sudah sangatlah pesat. Bahwa benturanmu sudah beberapa kali membentukmu. Percayalah'
Mereka berpandangan. Sang sisi pesimis dan optimis. Sekali lagi ombak menyapa mereka dengan keras. Menyapu bibir pantai lebih dari seharusnya. Menyiram kaki mereka. Tapi mereka justru tertawa. Meski kaki yang tersapu air laut bukanlah rencana mereka. Tapi mereka bahagia. 'Ternyata menyenangakan juga ya' ucapnya.
I love this conversation so much
BalasHapus