Hujan dan Sepi, Lalu, Bagaimana Kabarmu?

 pink umbrella

Photo by Erik Witsoe on Unsplash
 
Masih hujan diluar
aku bergidik pada petir petir yang tiba tiba datang
hai bulan kehujanan
bahkan sandalku bau tidak hilang hilang

------------------------------------

Sepi itu tersesap diantara ambisi orang orang yang kiap meredup mimpinya.
Seolah olah pekerjaan yang mereka lakukan hanyalah omong kosong dan dikerjakan sekenanya.
Guratan pensil dan bolpoin beradu seolah tidak mau kalah
pada bising laptop dan aku hanya termangu melihat pekerjaanku.

Desember dan aromanya yang lekat pada hujan dan basah dimana mana
Desember dan rasanya akan ujian akhir semester dan keinginan untuk pulang
Desember dan langkahnya akan mengganti tahun keberuntungan
Desember dan jemarinya yang menggenggam mereka yang harus diam dan tinggal jauh dari rumah tanpa liburan. Berhenti merasakan pelukan dan kehangatan. dan mengatakan......
' kamu akan baik baik saja'



'Diamlah dulu, mungkin kamu bisa mengejar mimpimu selagi dingin dan sepi menjadi temanmu'

'Sabarlah dulu, mungkin diantara ketikan laptopmu, suatu hari nanti kamu belajar sesuatu yang membawamu jauh.'

'Bersemangatlah, mungkin kini, kamu hanyalah perlu bersyukur pada rentetan pembelajaran yang harus kamu selesaikan satu per satu.'

'Ayo hidup dan bersinarlah'
'Ayo bersuka citalah'
'Ada aku disini, kamu tidak sendiri'

Komentar