source unsplash.com
No appropriate photos for this event because all of them are selfies hehe
Jadi JDS FEST 2018 ini adalah lomba pertama yang aku ikutin dan lolos ke final. Ini merupakan lomba literature review tingkat internasional katanya. Bayangin senengnya kayak apa karena aku kepengen banget ketemu orang orang baru dan bisa sama sama brainstorming ilmu. Aku mengikuti lomba ini bareng uweish dan retno.
Dulu, aku 2 kali ikut lomba business plan dan langsung kalah di tahap penyisihan. Abis itu aku pernah sekali ikut essay dadakan dan enggak lolos juga (karena aku bikin 2000 kata dalam 2 jam). --> huhu motivasiku juga jelas salah sih ikut lomba ini.
Kami berangkat ke surayabaya-jember dari pasar senen menggunakan tiket kereta super ekonomi. Bayangin perjalanan dari ujung barat ke ujung timur surabaya cuma menelan ongkos 130 ribu. Ya, sebenernya kami takut tidak direimburse oleh pihak fakultas makanya ngepress biaya abis abisan. Hal ini menyebabkan kami nggak bisa tidur semaleman!
Besoknya (setelah menempuh perjalanan 23 jam) kami tiba di jember dan dijemput oleh Astrid, LO kami. Sampainya kami istirahat di kosan astrid sebelum check in di hotel.
Besoknya adalah waktu presentasi. Nah inilah saatnya buat melihat presentasi temen temen yang lain. Namun aku kecewa, karena model presentasinya adalah sendiri per kelompok dan tidak bisa disaksikan oleh kelompok yang lain.
Sesuatu yang aku sayangkan adalah ketika kami presentasi hal yang berkaitan dengan ilmu promosi kesehatan dan epidemiologi, para juri justru keliatan tidak mengetahui apa apa. Padahal sudah jelas di poster ditulis bahwa promosi kesehatan merupakan suatu yang dipertandingkan pada literature review kali ini. Kecewa tapi nggak berdarah. Ilmu kami memang terlalu istimewa hehe.
Setelah itu dilanjutkan dengan agenda ke pantai papulo dan malemnya gala dinner.
Lomba ini sendiri dimenangkan oleh FK UI, FK UII dan FK UNEJ.
besoknya kami pulang ke jakarta dan kembali menempuh rutinitas kuliah kembali hehe
Satu hal yang aku ambil dari perjalanan ke jember ini adalah bahwasanya disetiap langit pasti ada langi. Namun, dalam konteks yang lain, bahwasanya kita tidak bisa menilai ikan dan gajah itu memiliki kehebatann yang sama. Ya, gajah punya kemampuan dan ikan pun begitu. Jika kita mengetes ikan sama dengan gajah, pastinya dia akan kalah.
Sama halnya dengan ilmu epidemiologi yang aku tempuh sekarang. Tidak bisa dibandingkan dengan ilmu kuratif atau bahkan ilmu obat yang kelihatanya dipandang bagus oleh semua kalangan. Mereka hanya nggak tau manfaatnya dan gimana vitalnya epidemiologi untuk menentukan gimana kesehatan masyarakat itu bakal dibawa.
Yang aku perlu lakukan adalah, temukan forum yang tepat sehingga insyaAllah aku bakal menemukan orang orang yang sepemikiran dan sama sama bisa berdiskusi buat membuat indonesia lebih sehat lagi lewat kerjaan di belakang layar.
Yuk, semangat untuk siapapun mahasiswa kesehatan masyarakat!
No appropriate photos for this event because all of them are selfies hehe
Jadi JDS FEST 2018 ini adalah lomba pertama yang aku ikutin dan lolos ke final. Ini merupakan lomba literature review tingkat internasional katanya. Bayangin senengnya kayak apa karena aku kepengen banget ketemu orang orang baru dan bisa sama sama brainstorming ilmu. Aku mengikuti lomba ini bareng uweish dan retno.
Dulu, aku 2 kali ikut lomba business plan dan langsung kalah di tahap penyisihan. Abis itu aku pernah sekali ikut essay dadakan dan enggak lolos juga (karena aku bikin 2000 kata dalam 2 jam). --> huhu motivasiku juga jelas salah sih ikut lomba ini.
Kami berangkat ke surayabaya-jember dari pasar senen menggunakan tiket kereta super ekonomi. Bayangin perjalanan dari ujung barat ke ujung timur surabaya cuma menelan ongkos 130 ribu. Ya, sebenernya kami takut tidak direimburse oleh pihak fakultas makanya ngepress biaya abis abisan. Hal ini menyebabkan kami nggak bisa tidur semaleman!
Besoknya (setelah menempuh perjalanan 23 jam) kami tiba di jember dan dijemput oleh Astrid, LO kami. Sampainya kami istirahat di kosan astrid sebelum check in di hotel.
Besoknya adalah waktu presentasi. Nah inilah saatnya buat melihat presentasi temen temen yang lain. Namun aku kecewa, karena model presentasinya adalah sendiri per kelompok dan tidak bisa disaksikan oleh kelompok yang lain.
Sesuatu yang aku sayangkan adalah ketika kami presentasi hal yang berkaitan dengan ilmu promosi kesehatan dan epidemiologi, para juri justru keliatan tidak mengetahui apa apa. Padahal sudah jelas di poster ditulis bahwa promosi kesehatan merupakan suatu yang dipertandingkan pada literature review kali ini. Kecewa tapi nggak berdarah. Ilmu kami memang terlalu istimewa hehe.
Setelah itu dilanjutkan dengan agenda ke pantai papulo dan malemnya gala dinner.
Lomba ini sendiri dimenangkan oleh FK UI, FK UII dan FK UNEJ.
besoknya kami pulang ke jakarta dan kembali menempuh rutinitas kuliah kembali hehe
Satu hal yang aku ambil dari perjalanan ke jember ini adalah bahwasanya disetiap langit pasti ada langi. Namun, dalam konteks yang lain, bahwasanya kita tidak bisa menilai ikan dan gajah itu memiliki kehebatann yang sama. Ya, gajah punya kemampuan dan ikan pun begitu. Jika kita mengetes ikan sama dengan gajah, pastinya dia akan kalah.
Sama halnya dengan ilmu epidemiologi yang aku tempuh sekarang. Tidak bisa dibandingkan dengan ilmu kuratif atau bahkan ilmu obat yang kelihatanya dipandang bagus oleh semua kalangan. Mereka hanya nggak tau manfaatnya dan gimana vitalnya epidemiologi untuk menentukan gimana kesehatan masyarakat itu bakal dibawa.
Yang aku perlu lakukan adalah, temukan forum yang tepat sehingga insyaAllah aku bakal menemukan orang orang yang sepemikiran dan sama sama bisa berdiskusi buat membuat indonesia lebih sehat lagi lewat kerjaan di belakang layar.
Yuk, semangat untuk siapapun mahasiswa kesehatan masyarakat!
Komentar
Posting Komentar